file and another file

perkembangan zaman seharusnya dapat memberika andil besar dalam beberapa masalah yang rumit. namun apa yang terjadi jika perkembangan dalam bidang technologi ini tidak di imbangi dengan daya tangkap sumbe daya manusia yang kurang memadai.

itulah yang terjadi di indonesia tercinta. pertumbuhan technology global tidak di imbangi secara merata. saya tekankan tidak merata. karena perbedaan terlihat jelas antara suatu wilayah di jawa dengan suatu wilayah di irian. pengimbangan pun akan sulit dilakukan oleh pemerintah, karena sumber daya manusia di irian masih amat timpang.

realita yang terjadi adalah, pemerintah tidak menyetarakan pendidikan di seluruh indonesia, saya tau itu memang sulit, namun bukankah itu tugas pemerintah, setiap orang di tugaskan untuk tugasnya masing-masing. saya tidak terlalu mengerti jalur birokrasi itu apa. tapi yang jelas, saya menganggap birokrasi itu sistem yang membosankan. membosankan berarti lama, tidak efisien, membuang waktu. sehingga jika kesenjangan sosial disana sini itu yang semisalnya ada seeorang anak yang sudah sekarat namun jika pemerintah ingin membantu namun melalui jalur birokrasi maka anak itu tidak akan tertolong lagi.

permasalahan sosial,itu di timbulkan karena perselisihan, entah itu antar individu atau kelompok masyarakat, meskipun dalam artian luas, namun hanya satu kesimpulan yang dapat di ambil bahwa permasalahan sosial itu merupakan syarat mutlak untuk kehidupan karena, dimana serunya hidup jika semua nya yang ada hanya sama.

saya hanya tergabung dalam kelompok minoritas yang berarti pada suatu tahap pengambilan suara. maka saya bagian yang tidak mau mengikuti kelompok lain sehingga harus memilih karena suatu paksaan. saya hanya seorang yang apatis diantara para aktifis yang menyuarakan pendapat. mengandalkan suara yang terkadang membuat gaduh.

saya lebih memilih untuk bertanya pada otak saya,daripada bertanya pada orang lain. namun tidak menutup kemungkinan terkadang pertanyaan konyol yang diutarakan membuat saya bingung.padahal jawaban dari pertanyaan nya sudah nampak jelas. seharusnya ia mengertu itu . jika saya menanyakan sesuatu karena memang sesuatu yang saya tidak mengerti. saya bersosialisasi seperti layaknya orang lain. namu saya tidak ingin terlalu dekat atau terlalu terlihat menjaga jarak.

saya tidak senang mengikuti suatu acara yang ramai, karena saya sangat tidak suka keramaian, namun hal ini akan berbeda jika situasi keramaian nya sesuai dengan lokasinya, anggap saja di suatu konser atau di satu pertandingan sepak bola yang di gelar di stadion tertentu. namun saya sangat tidak suka jika situasi gaduh itu berpindah haluan menuju suatu tempat yang dinamakan kelas,rumah atau pun taman.

dan peranan saya dalam suatu kelompok individu di suatu tempat adalah, pelengkap.

kemampuan mengontrol sikap,cara berbicara yang baik dana beberapa sifat yang lain.adalah tolak ukur utama mengukur kemampuan pesonal. kemampuan orang indonesia yang terutama adalah kepedulian, kepedulian orang indonesia bisa dikatakan tinggi. bagaimana tidak, orang indonesia berada di wilayah timur yang terkenal dengan sopan santun dan tata krama. namun apa yang terjadi belakangan ini tidak sejalan dengan prinsip itu. seakan hilang oleh jaman, dan luntur oleh waktu. semangat untuk saling tolong menolong dan peduli terhadap sesama tidak terlihat dalam keseharian kita.

saya mencoba menelaah bagaimana hal ini dapat terjadi. perkembangan jaman menuntut globalisasi dalam bidang apa pun. hingga tayangan televisi sekarang ikut mempopuler kan ada orang barat. tidak bisa di pungkiri hal ini akan terus berlanjut, terus menerus dan akan menggerus tata krama yang menjadi adab orang indonesia.

namun jika di tanyakan siapa contoh yang dapat dikatakan contoh,saya tidak dapat mengatakan hal tersebut karena belum tentu mereka berbuat baik karena memang ingin membantu, karena sekarang ini. hal seperti mencari kekuasan harus membutuhkan pamor yang baik juga. dalam hal ini saya menekankan  bahwa contoh utama yang terbaik adalah ibu saya sendiri.

pendukung salah kesebelasan sepakbola di indonesia ini menamakan dirinya sebagai the jack mania. dengan atribute serba oranye,  datang berbondong-bondong dari seluruh penjuru jakarta untuk menyaksikan klub kesayangan mereka bertanding. memberikan dukungan kepada tim yang mereka banggakan. meneriakan yel-yel sehingga membuat stadion seakan riuh dan membuat jalannya pertandingan menjadi seru. sehingga pemain di tim kesayangan mereka menjadi bersemangat. terdengar sangat baik bukan?.

namun apa yang terjadi pada kenyataannya tidak selalu berjalan baik. karena pendukung-pendukung tim kesebelasan sepakbola di indonesia seakaan memblok wilayah-wilayah sendiri sehingga seakan memecah persatuan. saling melakukan tindakan yang anarkis antar supporter. bahkan yang lebih aneh nya lagi. mereka merusak sarana prasana yang ada di stadion maupun di tempat umum lainnya karena kecewa pada tim kesayangan mereka. aneh, bukankah sarana dan prasarana itu bahkan tidak ikut andil dalam kekalahan tim mereka. yang padahal di buat kompetisi sepakbola ini adalah untuk menyatukan perbedaan wilayah di indonesia ini.

aneh.

olahragawan kaya,tiada kata lain yang mampu menggambarkan para atlete olahraga yang memiliki penghasilan pertahun sangat besar ini.

dengan gaji sebesar itu ditambah popularitas.rasanya menjadi seorang atlete menjadi cita-cita kebanyakan anak di dunia. berlatih sejak kecil dalam keadaan miskin dan menggantungkan harapan agar dapat menjadi olahragawan profesional untuk dapat lolos dari jebakan kemiskinan menjadi cita-cita banyak anak di negara-negara miskin.
lalu bagaimana dengan yang sudah menjadi atlete bergelimang prestasi namun setelah masa jaya nya redup menjadi miskin.
sungguh dilema.

kemacetan bukan menjadi hal yang baru di kehidupan masyarakat jakarta.tentu saja bukan tanpa alasan. bagaimana mungkin kita tidak terbiasa dengan hal hampir setiap hari di alami. deretan panjang kendaraan seakan tiada habis-habisnya di temui setiap hari.

topic bahasan ini tidak ada akan habisnya dalam waktu dekat,karena semakin bertambahnya jumlah kendaraan yang beredar di masyarakat. yang bisa dikatakan kemampuan masyarakat untuk membeli semakin besar. membuat permasalahan kemacetan ini akan terus berlanjut,entah hingga kapan.

pembangunan jalan yang minim menjadi salah satu faktor utama, karena pembangunan jalan yang tidak berimbang dengan bertambahnya jumlah kendaraan yang terus bertambah pesat, pertumbuhan pembangunan jalan yang hanya satu persen dalam setahun tidak berimbang dengan pertambahan kendaraan yang mencapai delapan belas persen pertahun.

langkah lain untuk mengurangi kemacetan dengan menghadirkan busway sebagai sarana angkutan massal memang mengurangi kemacetan.namun itu masih belum cukup. busway tidak mencakup keseluruhan daerah di jakarta, sehingga kemacetan masih saja terjadi.

pemerintah memang telah merencanakan beberapa langkah untuk mengatasi kemacetan. namun apakah semua itu akan terealisasi?. kita tunggu saja kelanjutannya.

Bahasa merupakan alat komunikasi utama yang digunakan untuk menyampaikan perihal keinginan yang ingin disampaikan. tanpa bahasa, alat komunikasi yang lain pun tidak akan berguna. karena bayangkan saja bagaimana bisa. bahasa itu sendiri bermacam-macam karena berbagai hal.

namun,sebagai warga negara indonesia yang baik. penggunaan bahasa indonesia lebih di utama kan.
namun,apa yang terjadi jika ternyata penggunaan bahasa indonesia di modifikasi sedimikian rupa hingga menjadi kata-kata yang terlihat dan kedengarannya aneh, dan hanya dapat di mengerti sebagian orang atau bahkan hanya di mengerti beberapa pihak saja. bahasa merupakan alat universal,ilmuwan harvard university pernah membuat pernyataan bahwa bahasa inggris pun, mengalami peningkatan jumlah kata setiap tahun nya. ini membuktikan bahwa memang benar bahwa bahasa di dunia berkembang. namun bagaimana jika berkembang ke arah yang aneh. seperti kutipan berikut.

.yang padahal jika kira-kira di artikan ke dalam bahasa indonesia baku adalah. "ada apa dengan orang itu,secara tiba-tiba marah-marah dan menncemooh saya. memangnya saya salah apa kepadanya, tidak jelas".

memang dirasakan terlalu kaku untuk dijadikan bahasa sehari-hari dalam pergaulan.namun kenapa dengan singkatan-singkatan yang membuat pembaca harus memperhatikan setiap kata-kata nya untuk dipahami terlebih dahulu.

istilah-istilah untuk pernggunaan kata-kata seperti ini terus menerus bermunculan, mulai dari alay, ancam, anak gaul, dsb. predikat ini diberikan kepada saja yang menggunakan kata seperti contoh di atas. bisa dikatakan wajar,karena memang penggunaan kata-kata seperti ini dirasakan aneh.

namun fenomena yang terjadi dimasyarakat adalah terkadang muncul sesuatu yang sulit dimengerti. penggunaan bahasa indonesia yang meskipun tidak baku namun bisa digunakan untuk pensosialisasian di masyarakat ternyata tidak semua orang dapat menerima. dengan istilah aneh tidak diterima namun dengan cukup baku pun sama saja. posisi mana kah yang seharusnya bisa dikatakan benar.

bahkan dengan penggunaan yang tidak baku pun sudah menjadi kebiasaan sehingga sekarang bahasa indonesia yang sesuai dengan buku pedoman tata cara bahasa indonesia yang baik dan benar terasa aneh. menjadi bahan cemoohan. predikat kutu buku. si aneh dan dengan istilah lain pun beredar.

bukankah ini sebuah dilema.
bahasa sendiri mulai teralihkan.